Sunday 2 December 2012

Dan ini TRAGEDI!

Ps : Gw nulis entry ini sambil dengerin Tragedi by Seringai

Lirik yang gak lebih dari sejengkal panjangnya dan lama lagu yang gak sampe 4 menit. Otak gw bereaksi, muter sana-sini kaya komedi puter yang porosnya baru dikasih oli bekas motor balap. Hal yang pertama terlintas di otak gw, "Inikah cerminan pola pikir bangsa kita sekarang?".

Terkepung mitos terkekang dogma, ketakutan dimana-mana. Mulai dari yang takut liat kucing hitam sampe takut liat daleman cewe warna hitam. Semua serba takut, tapi yang menyedihkan, ketakutan itu bukan berasal dari pola pikir sendiri karena dipengaruhi moral dan akal sehatnya, tapi terpengaruh MITOS hasil perkawinan premis salah dan kesesatan mengakar. Dan benar, ini TRAGEDI!.

"Jangan bla.. bla.. bla.. PAMALI!" - wtf

Logika sesat, tak bekerja semestinya dan makin bobrok ditambah sisipan mitos yang seakan menjadi warisan dari generasi ke generasi. Tambah berantakan ditambah orang-orang yang kian suka mengkaitkan satu kejadian dengan kejadian lain dengan menyisipkan hal berbau agama didalamnya. Disisipkannya agama seakan menjadi stempel pembenaran akan hal tersebut. Tanda awan, tanda langit, bahkan bencana menjadi bahan penyusun premis sesat. Pola pikir digiring menjadi primitif, mengesampingkan logika sehat dan menggantinya dengan penalaran sesat lalu disusun rapih diatas nama agama.

Siaran televisi, selebriti MPKS (Minim Prestasi Kaya Sensasi), orang penting sekelas pemerintah menambah buruk hal ini dengan memberikan penalaran sesat. Acara bertajuk investigasi berusaha sok pintar dengan penyelidikan peristiwa alam dan mengkaitkannya dengan mitos. Lalu ditambah komentar-komentar selebritis yang ikut-ikutan hanya supaya terlihat cerdas.

APA YANG SALAH DENGAN LOGIKA?

Ini jelas kesalahan kita yang tak mau membuka pikiran dan tidak berusaha kritis atas apa yang terjadi. Menelan bulat-bulat tanpa mengunyah. Tak mencoba menahan 'tangan' yang berusah menyuap makanan dan melihat apa yang ada dalam sendok. Maka dari itu hendaklah mulai dari sekarang, cobalah kritis dan lebih realistis. Jangan mau jadi budak premis sesat. Semakin tunduk kita pada hal ini makin mudah kita dipermainkan zaman.

Mulai dari sekarang baiknya kita menjadi lebih KRITIS dan SKEPTIS! Jangan mau jadi budak mitos dan dogma sesat! Persetan mereka yang berdiri mengatas namakan agama dan menghadirkan "ketakutan", siapa mereka? TUHAN?!



(Tulisan ini tidak didasari 'muatan' apapun! Hanya sebuah tafsiran singkat logika yang bebas)

Grazie-