Sunday 2 December 2012

Dan ini TRAGEDI!

Ps : Gw nulis entry ini sambil dengerin Tragedi by Seringai

Lirik yang gak lebih dari sejengkal panjangnya dan lama lagu yang gak sampe 4 menit. Otak gw bereaksi, muter sana-sini kaya komedi puter yang porosnya baru dikasih oli bekas motor balap. Hal yang pertama terlintas di otak gw, "Inikah cerminan pola pikir bangsa kita sekarang?".

Terkepung mitos terkekang dogma, ketakutan dimana-mana. Mulai dari yang takut liat kucing hitam sampe takut liat daleman cewe warna hitam. Semua serba takut, tapi yang menyedihkan, ketakutan itu bukan berasal dari pola pikir sendiri karena dipengaruhi moral dan akal sehatnya, tapi terpengaruh MITOS hasil perkawinan premis salah dan kesesatan mengakar. Dan benar, ini TRAGEDI!.

"Jangan bla.. bla.. bla.. PAMALI!" - wtf

Logika sesat, tak bekerja semestinya dan makin bobrok ditambah sisipan mitos yang seakan menjadi warisan dari generasi ke generasi. Tambah berantakan ditambah orang-orang yang kian suka mengkaitkan satu kejadian dengan kejadian lain dengan menyisipkan hal berbau agama didalamnya. Disisipkannya agama seakan menjadi stempel pembenaran akan hal tersebut. Tanda awan, tanda langit, bahkan bencana menjadi bahan penyusun premis sesat. Pola pikir digiring menjadi primitif, mengesampingkan logika sehat dan menggantinya dengan penalaran sesat lalu disusun rapih diatas nama agama.

Siaran televisi, selebriti MPKS (Minim Prestasi Kaya Sensasi), orang penting sekelas pemerintah menambah buruk hal ini dengan memberikan penalaran sesat. Acara bertajuk investigasi berusaha sok pintar dengan penyelidikan peristiwa alam dan mengkaitkannya dengan mitos. Lalu ditambah komentar-komentar selebritis yang ikut-ikutan hanya supaya terlihat cerdas.

APA YANG SALAH DENGAN LOGIKA?

Ini jelas kesalahan kita yang tak mau membuka pikiran dan tidak berusaha kritis atas apa yang terjadi. Menelan bulat-bulat tanpa mengunyah. Tak mencoba menahan 'tangan' yang berusah menyuap makanan dan melihat apa yang ada dalam sendok. Maka dari itu hendaklah mulai dari sekarang, cobalah kritis dan lebih realistis. Jangan mau jadi budak premis sesat. Semakin tunduk kita pada hal ini makin mudah kita dipermainkan zaman.

Mulai dari sekarang baiknya kita menjadi lebih KRITIS dan SKEPTIS! Jangan mau jadi budak mitos dan dogma sesat! Persetan mereka yang berdiri mengatas namakan agama dan menghadirkan "ketakutan", siapa mereka? TUHAN?!



(Tulisan ini tidak didasari 'muatan' apapun! Hanya sebuah tafsiran singkat logika yang bebas)

Grazie-

Friday 26 October 2012

Ketika simbiosis mutualisme bukan hanya milik kupu-kupu dan bunga..



Wartawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “orang yg pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dl surat kabar, majalah, radio, dan televisi”. Sedangkan Bahasa, adalah “sistem lambang bunyi yg arbitrer, yg digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri”. Dua korelasi yang sangat penting dalam kehidupan jurnalistik. Keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.

Wartawan membutuhkan bahasa untuk menggambarkan sesuatu yang ingin mereka sampaikan pada khalayak dalam bentuk berita. Pada masa pers perjuangan, wartawan menggunakan bahasa sebagai senjata ampuh untuk meng-invasi otak para pembaca surat kabar dan memupuk rasa nasionalisme mereka untuk melawan penjajah. Meskipun pada masa pers perjuangan, surat kabar adalah suatu hal yang langka karena tekanan dari pihak kolonial.

Dalam perkembangannya, wartawan senang “mengotak-atik” bahasa dan mengubahnya menjadi lebih kaya akan makna, seperti pada era Orde Baru. Lahirnya majalah Tempo pada tahun 1971 bisa dibilang adalah menjadi awal dimana bahasa mengalami banyak sentuhan-sentuhan baru. Hal ini dikarenakan latar belakang wartawan-wartawan Tempo yang saat itu kebanyakan adalah seorang Sastrawan. Seorang sastrawan dikenal sebagai seseorang yang mempunyai kemampuan penalaran bahasa yang lebih dibanding orang biasa. Ia dianggap mampu mengeksplorasi bahasa hingga mencapai batasnya. Latar belakang inilah yang membuat Tempo dikenal memiliki ciri khas yang berbeda dengan surat kabar atau majalah lainnya saat itu. Bahasa-bahasa sastra yang disuguhkan oleh para wartawan Tempo bisa dibilang menghadirkan nuansa baru pada perkembangan bahasa dan membuatnya lebih kaya. Dalam hal ini terciptalah sebuah simbiosis mutualisme antara wartawan dan bahasa.

Dewasa ini, bahasa tetap menjadi andalan utama para wartawan dalam menyajikan berita. Dipengaruhi oleh profesi wartawan yang paling mengandalkan bahasa dalam keberlangsungan hidupnya dan ditambah dengan sifat bahasa yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, maka muncullah Bahasa Jurnalistik. Bahasa yang dianggap merupakan ciptaan para wartawan atau jurnalis agar lebih ekspresif dalam menyampaikan berita yang mereka suguhkan. Kemunculan Bahasa Jurnalistik bisa dibilang adalah sebuah hasil “perkawinan” antara kesusastraan dan jurnalistik. Namun sayangnya, Bahasa Jurnalistik dinilai oleh banyak pemerhati bahasa banyak “menabrak” kaidah-kaidah berbahasa yang baik. Tetapi disisi lain, Bahasa Jurnalistik menjadi daya tarik suatu berita yang dapat membuat pembaca lebih mengerti apa makna yang ingin disampaikan oleh sang wartawan. Tentu ini menjadi suatu hal yang dilematis, dimana sifat bahasa yang bergerak dinamis dan berdampak baik dalam penyampaian pesan akan tetapi banyak kaidah bahasa yang dilanggarnya.

Perkembangan zaman juga ikut menambah tugas para wartawan. Wartawan sekarang dituntut untuk tetap memakai bahasa yang laik, tanpa terpengaruh transformasi buruk bahasa itu sendiri. Tentu ini menjadi sebuah tugas baru bagi para wartawan demi menjaga bahasa untuk tetap pada kaidahnya.

Ini Tugas Bahasa Jurnalistik, makanya sebisa mungkin gw jaga bahasanya biar gak slengean. dosennya killer coy, pemerhati bahasa. kebayangkan kalo bahasa gw amburadul, digigit kuping gw pasti macam Holyfield gara-gara dianggep gak ngedengerin. hehehe okelah enjoys yaks! :D


Grazie-

Sunday 7 October 2012

"KPK : Kemana Presiden Kita?"

Minggu, 7 Oktober 2012, dan saat itu masih pagi..

Bundaran HI bergemuruh..

Bukan oleh suara klakson motor dan mobil tapi oleh teriakan rakyat yang bersama-sama menolak segala upaya penghambatan kinerja KPK dalam memberantas korupsi, berikut pertanyaan yang terus-menerus diteriakkan..  "DIMANA SBY?.."

Awalnya gw dateng rada telat, karena macet di Monas, ada pameran alutsista TNI. Setibanya dilokasi rame banget, dan semua berteriak dengan tema yang sama yaitu dukungan penuh rakyat untuk KPK yang sekarang lagi "diisengin" sama POLRI. Dan dari aksi yang berlangsung didepan Bundaran HI itu tercetuslah tiga tuntutan aksi yang disampaikan Usman Hamid selaku Korlap acara, yaitu :
  1. POLRI tidak boleh melakukan pembangkangan hukum dengan mngambil alih kasus dari kpk.
  2. Hentikan intimidasi dan kriminalisasi terhadap penyidik KPK & keluarga.
  3. Tindak tegas pelaku kriminalisasi! Jika tidak terjadi, kami akan terus perkuat KPK perkuat POLRI perangi korupsi!



Dan gw sempet ngambil beberapa foto, boleh di-scroll cuys! :




"KPK : Kemana Presiden Kita?"




Dibawah guyuran matahari pagi




Abdee "Slank" bawain lagu "Where Are You Mr. President?"




Anita Wahid






Iksan Skuter bawain lagu "PARTAI ANJING!"




"Dimana SBY?"




Pertanyaan yang sama.. "Dimana SBY?"














Cholil "Efek Rumah Kaca", Randi "Simphonii", Abdee "Slank", 
bawain lagunya Slank, "Seperti Para Koruptor"






Sorry kalo rada gak jelas atau gak fokus, maklum amatiran dan ini ngambilnya cuma pake iphone tapi yang pasti dukungan terhadap KPK gak cuma tadi pagi, dukungan untuk KPK juga bisa dilakukan dengan memberikan petisi di change.org/kpk 

Ini saatnya beraksi dan berpartisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi, rentangkan tangan, buat barisan, dan halangi segala upaya pelemahan kinerja KPK, #SaveKPK!



Grazie!

Saturday 6 October 2012

KPK, Komisi Pembantai Koruptor..

Komisi Pemberantasan Korupsi


Berdiri tahun 2003 dan berpondasikan UU No. 30 Tahun 2002, tidak serta merta membuat KPK kuat. Berkali-kali lembaga ini digempur oleh kekuatan-kekuatan bermuatan dendam kesumat. Fyi, KPK bukanlah satu-satunya lembaga yang bertugas mengurusi tindak pidana korupsi, pada masa Orde Lama ada Operasi Budhi, Orde Baru ada TPK (walaupun kinerja bagusnya "dicuekin" oleh pemerintah saat itu dan yah you know why laaaaaaaaaaaaaaaah...) lalu pada masa reformasi ada TGPTPK walaupun akhirnya semua lembaga itu "hilang" tertelan waktu, hingga akhirnya tersisalah KPK yang masih eksis sampai sekarang..

Kembali ke KPK..

Mencapai masa kejayaannya di tangan Antasari Azhar yang pada waktu itu seakan mengubah status KPK yang pada masa Taufiequrachman Ruki dianggap katalisator, menjadi terminator tindak pidana korupsi di Indonesia. Satu persatu terduga jatuh menjadi tersangka, tak pandang bulu dan tak kenal "tunggu dulu" semua tersangka pasti tumbang dimeja hijau dan langsung bergelar terpidana. Salah satunya besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ikut masuk dalam barisan terpidana kasus korupsi pada tahun 2009. Sebuah prestasi yang bisa dibilang luar biasa walaupun akhirnya Aulia Pohan mendapat remisi dan bebas lebih cepat dari putusan 4 tahun 6 bulannya (you know why laaaaaaaah..)

Hingga akhirnya kasus yang lebih mirip cerita percintaan di serial drama Korea menimpa Antasari Azhar. Di tuduh bekerjasama membunuh Nasrudin Zulkarnaen seorang Dirut PT. Rajawali Putra Banjaran yang katanya hanya karena masalah "cinta segitiga". Antasari pun resmi ditahan pada 11 Februari 2010, dan mulailah "The Dark Ages of KPK".

Mulai dari dipersulitnya memperoleh ketua, digigit oleh buaya berseragam cokelat-cokelat, hingga ancaman pembubaran mewarnai masa-masa kelam KPK..

Hingga akhirnya, bulan ini yang belum genap dua minggu bergulir, sudah dua kali KPK "disenggol" oleh orang-orang yang menggelinjang ketakutan bak lintah diguyur garam atas kelakuan KPK yang dianggap meresahkan kawanan tikus berdasi. Mulai dari Revisi Undang-Undang yang menjadi dasar pembentukan KPK, yang meliputi tindakan penyadapan dan penuntutan. Hingga aksi kriminalisasi penyidik KPK yang menyelidiki peran Djoko Susilo dalam kasus Simulator SIM, Novel Baswedan, yang notabene memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu orang hebat Indonesia dan seorang rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan (andaikan rektor gw dia.. hahaha no offense pak Ninok :p).

Entah apa yang salah dengan sistem kerja otak orang-orang ini, yang tak pernah lelah berusaha menggerogoti kinerja KPK. Mungkin jawabannya cuma satu.. TAKUT!


Karena KPK BUKAN hanya LEMBAGA  AD HOC (untuk tujuan khusus/tertentu) tapi KPK adalah REPRESENTASI KEKUATAN RAKYAT YANG NYATA DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI!.


Upaya pelemahan KPK tidak akan berhenti selama negara ini masih dibawah ketiak koruptor, oleh sebab itu rentangkan tangan, berdiri sejajar, dan halangi segala upaya pelemahan kinerja KPK!  #SaveKPK




Grazie!

Tuesday 25 September 2012

antara gw, sepeda, dan ANJING!

Rodanya dua, gak pake mesin, dan gak butuh bensin (cukup air putih ajah)
Ya! Sepeda!..
Ini semua tentang sepeda, gue yang punya sepeda, dan anjing kesepian..


Roda dua tanpa mesin dan bensin..

Gw cuma seorang mahasiswa biasa, sama seperti mahasiswa lainnya. Gak terlalu terkenal, gak terlalu eksis juga. Ke kampus naik motor pagi menjelang siang, pulang maghrib nyampe rumah malem. Kalo ada kelas masuk, kalo gak ada kelas keluyuran di kampus kayak staff marketing mondar –mandir sok sibuk.

Ini semua berawal 1 bulan lalu, awalnya gw bingung gak ada kegiatan, kerjaannya Cuma tidur sepanjang hari, enak sih tapi celana yang merasakan efek gak enaknya, seakan – akan celana yang gw pake teriak “woi gak muat nih! Bisa sobek gw!”. Mau maen futsal gak jago nendang, yang ada malah jadi sasaran tendangan lawan, mau maen basket gak jago marking, yang ada abis maen badan keriting, jadi gw putusin nyari kegiatan baru yang lain dari pada yang lain. Kegiatan yang seru sekaligus bisa ngurusin badan dan gendutin dompet. Setelah melakukan pencarian ke segala pelosok dan penjuru internet pake bantuan mbah google, akhirnya gw nemu juga! sepeda! Pasti bakal seru.

Awalnya gw bingung, mau sepedahan tapi gak punya sepeda. Punya sepeda tapi sepeda lady bug punya nyokap, yang ada kalo sepedahan pake itu sepeda dikira nyolong dari pasar. Akhirnya gw nyari lagi di google sepeda apa yang gampang buatnya trus gak ketinggalan jaman. Eh.. ternyata yang lagi ngetrend itu fixie. Dilematis juga sih setelah liat komentar – komentar dan nanya – nanya sama yang ahli, ternyata buat sepeda fixie itu budgetnya paling murah 1 juta, wah itu melenceng jauh dari tujuan awal yang pengen ngurusin badan dan gendutin dompet. Sebuah pilihan yang cukup sulit buat gw. Setelah menimbang – nimbang dan memilah – milah akhirnya tanpa harus masuk sidang paripurna atau sidang anggaran negara, gw putuskan ngebuat sepeda fixie.

Pertama gw cari dulu contoh fixie yang mau gw buat, gw suka banget warna tosca, jadi gw putusin fixie gw warna hitam biar gak ribet ngerawatnya Cuma dilap ajh juga udah kinclong lagi kayak baru. Terus gw pilih bagian – bagian lainnya mulai dari velg sepeda, warna ban, crank buat ngegowes, handle bar, dan juga jok sepeda yang paling penting, percuma punya itu semua tapi gak punya jok, mau duduk dimana kalo gak ada joknya. Menurut info dari internet tempat paling murah dan lengkap buat nyari spare part di Tangerang ya di daerah Perum.

Kedua, gw langsung cek ke lokasi. Dan ternyata seusai semua dengan keadaan dan kapabilitas keuangan gw. Intinya harus jago bersilat lidah!. Nawar sana – sini, muji sana – sini bahkan, sampe melas- melas kesana dan kesini. Akhirnya disini gw ngerasain gimana perjuangan nyokap di pasar.

Ketiga, setelah dapetin semua yang gw butuhin mulai deh gw rakit satu persatu. Gak perlu sembilan bulan, cukup 5 jam dan lahirlah solusi baru buat gw yang miskin kegiatan.

Antara gw, sepeda, dan si anjing..
Akhirnya setelah menunggu selama 1 minggu lebih, gw berhasil mencatatkan gowes gua yang pertama. Target pertama gw ngegowes keliling komplek perumahan. Mulai deh ngegowes dari gang depan sampe gang belakang. Ditengah sinar redup matahari sore yang hendak tenggelam, gw menikmati satu demi satu gowesan. Hingga sesosok titik hitam di ujung gang sana perlahan membesar dan mendekatiku, butuh cukup waktu hingga gw sadari itu bukanlah kapal laut seperti yang ada di lagu anak – anak ketika gw masih SD, itu seekor anjing!. Segera seperti drifter handal gw belokan handle bar gw dan kabur menghindari makhluk mamalia itu.


“Guk guk guk” anjing itu menyalak.


“hush hush, tolooooooong!” gw teriak minta tolong


Perjuangan 10 menit..

Sulit untuk teriak minta tolong kalo disaat yang bersamaan nafas gw juga dipake buat diubah jadi energi. Mungkin Valentino Rossi sang juara dunia 9 kali Motogp juga kalah cepet ngegowesnya kalo dibandingin gw. Gw masuk gang sebelah, namun sang anjing tidak berhenti mengejar. Entah kenapa anjing itu ngejar gw, mungkin dia tau ini yang gw gowes sepeda baru dan mau coba ngegowes juga. Hampir 10 menit perjuangan gw yang berasa 1 hari, gw melihat titik terang! Rumaaaaaaah! Tapi gw bingung pintu pager rumah ditutup gimana cara bukanya, kalo gw turun trus buka pager, masuk rumah sih iya tapi pasti dapet souvenir bekas gigitan gigi – gigi lentik anjing itu, kalo pun gw teriak yang ada nyokap malah gak mau bukain pintu soalnya doi takut anjing juga. Inilah hidup, penuh kata dilematis. Yaudah gw putusin terus menggowes sampe ada seseorang menemukan gw yang tengah berjuang atau gw terus ngegowes sampe tuh anjing capek ngejar gw. Ditengah keletihan yang sangat – sangat terasa, gw kehilangan keseimbangan dan melindas sebuah payung bekas yang tergeletak di pinggir jalan. Payung tak berdosa itu pun bergeser dan secara otomatis terbuka. Beruntungnya mungkin efek gravitasi tidak terlalu jahat, gw masih bisa bertahan di atas sepedah kayak rodeo lagi nunggangin sapi ngamuk. Yang menjadi perhatian gw bukan selamatnya gw dari ciuman aspal tapi, kemana kah itu anjing yang ngejar gw?..

Ternyata sang anjing baik yang mengejar gw tadi, dia berpaling dan lebih tertarik sama payung yang tiba – tiba terbuka karena gw lindas. Kesempatan emas buat gw! Gw kabur dan ngegowes pulang. Dan ngunci pager. Ini pengalaman pertama gw ngegowes dan pengalaman pertama gw dikejar anjing tanpa sebab yang pasti.


Ngajak temenan..


Entah tuh anjing lagi galau atau lagi sakaw, tapi gw harus cari penyebab kenapa tuh anjing ngejar gw. Tapi cukup perjuangan gw hari. Besok paginya sebelum berangkat menimba dan mengais ilmu ke kampus, gw liat apa yang salah dengan fixie gw, layaknya Sherlock Holmes gw cek dari depan kebelakan dan dari belakang ke depan. Gw endus fixie gw siapa tau ayam yang kemaren jadi makan siang gw nyangkut kesitu. Tapi hasilnya NIHIL!. Entah apa yang buat itu anjing ngejar gw.

Karena jam sudah mengingatkan bahwa gw harus cepat menginjakan kaki ke kampus maka gw tunda penyelidikan gw.

Dikampus perasaan gw jadi galau, entah apakah anjing itu atau perut laper penyebabnya karena gara – gara Sherlock Holmes gw jadi gak sempet sarapan. Akibatnya pas istirahat gw menghabiskan satu mangkok mie ayam dan 1 piring batagor porsi sedang. Dan sekali lagi itu melenceng jauh dari program gw badan kurus dompet gemuk! Dilematis.

Masuk kelas kembali dengan perasaan galau antara kekenyangan dan anjing yang sekarang menjadi penyebabnya. Setelah berjuang dan bertarung dengan rasa ngantuk tiba juga saatnya gw pulang. Gw pacu kuda besi gw membelah jalanan di siang hari yang terik. Dan langsung tiba di depan rumah dengan pertanyaan besar! Kenapa anjing hitam itu ada didepan rumah gw!?..


Gw masuk ke rumah dengan perasaan takut serta dengan sedikit aksi loncat indah layaknya atlit Olimpiade. Dan bertanya


“Ma, ini kenapa ada anjing di depan rumah?” gw tanya ke nyokap


“itu anjing yang ngejar kamu kemarin kan?” nyokap jawab ke gw


“iya kok tahu?” gw tanya lagi kenyokap


“iya ini pemiliknya minta maaf kemarin itu anjing lepas” nyokap jawab dengan nada sedikit tinggi karena mulai bete gw introgasi depan yang punya anjing.


“ohh iya gpp” gw menutupi air mata lelah setelah galau seharian gara – gara tuh anjing


“iya, maaf ya dek, kemaren saya lupa kunci pintu pager, anjing saya lepas jadinya” sang pemilik anjing berusaha menutupi kesalahan anjing itu yang menurut gw sebenernya itu anjing iri karna gw punya fixie baru!.


Menurut pengakuan pemiliknya setelah gw introgasi singkat, anjing itu kira gw majikannya yang ngajak main. Sejak saat itu gw selalu berhati – hati lewat gang itu, takut itu anjing ngajak main lagi atau mungkin juga ngehindarin majikannya yang siapa tau nyariin gw minta tolong ngajak anjingnya main sambil jalan sore. Ckckck.. itulah hidup... dilematis.


Fin.




Jadi ini adalah tugas semester 1 gw, waktu itu disuruh bikin cerita pendek jadi yaa jadilah ini, selamat menikmati cuys! :D


Grazie-

Sunday 16 September 2012

September Hitam

Bulan September, bulan ke sembilan dalam dua belas bulan yang ada dalam satu tahun.

Bulan yang seakan menjadi Hari Kemerdekaan Pelanggaran HAM di Indonesia. Diracunnya Munir, ditembaknya Yap Yun Hap di Semanggi lalu yang lebih parah adalah Peristiwa Tanjung Priok.

Dan dalam rangka #MenolakLupa , KontraS atau Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan yang berpusat di Jln. Borobudur no. 14, Jakarta, menggelar semacam Pameran foto-foto atau benda-benda yang bisa membantu kita melawan lupa akan kejadian-kejadian itu. Awalnya gw tau dari twitter-nya KontraS soal pameran ini, dan hari Jumat kemarin gw langsung meluncur ke kantor Kontras.
Dan berikut beberapa hasil cinderamata visual-virtual yang berhasil gw peroleh :


"Catatan Pulau Buru (Red Rose for Munir)" - Ronald




"Oh Ibu #3" - Diegel




Foto ketika berjayanya Mahasiswa ketika itu..




"HAM-PA" - JJ Adibrata




"Tanah Untuk RAKYAT"




"Dilarang Melintas Garis Polisi" atau bisa juga artinya "Jangan ikut campur, mau terungkap atau engga ini urusan Polisi"




"Bongkar Tuntas Kejahatan Soeharto 1965"




2.000.000 ?! Terkutuklah kau yang disana! *ergh!




"Right?" - Amy




"Melawan Ketidak Pedulian" - Arief Atto







Ngomongin soal September Hitam, langsung ajalah yaa gw post barengan (ribet lah dipisah-pisah :p)


September Hitam, ungkapan yang dibuat untuk mengingatkan kita akan peristiwa PELANGGARAN HAM yang terjadi pada setiap bulan September, yang hebatnya entah kebetulan atau memang satu paket, peristiwa seperti diracunnya Munir (7 September 2004), ditembaknya Yun Hap (24 September 1999), dan Peristiwa berdarah Tanjung Priok (12 September 1984) yang sama sekali BELUM TERPECAHKAN. Terlihat usaha dari pemerintah untuk memecahkan kasus ini pun engga ada, mereka nampaknya janjian mengidap Alzheimer dadakan setiap ditanya bagaimana perkembangan penyelidikan kasus-kasus tersebut.

Bulan ini tepat sudah sewindu Munir gugur, 28 tahun peristiwa Tanjung Priok dan 13 tahun kematian Yun Hap dan masih tidak ada titik terang dalam penyelidikan kasus - kasus tersebut. Ditengah arus isu yang terus menerus ditumpuk untuk menutupi isu yang lainnya, hanya sedikit yang masih berjuang melawan lupa, melawan lupa akan apa yang terjadi dan apa yang belum terjadi. Para otak dan pelaku masih berkeliaran dengan bebas tanpa beban seakan kebal hukum. Bukti baru, tersangka baru, saksi baru, seakan tidak ada gunanya. Seperti penemuan bukti baru kasus Munir pada tahun 2007 yang menunjukan bahwa Munir di racun bukan dalam penerbangan ke Belanda tapi di Singapura, ketika sedang menunggu di kedai kopi Di Changi Airport, dan penemuan bukti ini mengarah pada dugaan terlibatnya agen BIN dalam pembunuhan Munir, tidak ada gunanya, dianggap seperti iklan rokok di majalah, dilewatkan begitu saja. 


Hingga akhirnya disinilah kita, berjuang melawan lupa dan menolak lupa akan apa yang sudah terjadi. Ditengah realita bahwa generasi sekarang yang lebih mengenal personil-personi boyband ketimbang tahu siapa itu Munir dan Yun Hap. Perjuangan kita masih belum menemui akhir, perjuangan melawan lupa..

"Biarlah mereka yang berpura-pura buta menjadi benar-benar buta, dan biarlah mereka yang berpura-pura tuli menjadi benar-benar tuli.."


Dari kami untuk melawan lupa.. 


Grazie-

Saturday 15 September 2012

Hidup? Pilihan..

"Hidup itu penuh dengan pilihan"..
Selama beberapa bulan terakhir, kalimat menyeramkan (menurut gw) yang selalu jadi background atau semacam wallpaper tetap diotak gw.

Kenapa?..

Karena dalam beberapa bulan terakhir gw baru sadar, bahwa tiap saat dalam hidup kita, kita selalu disuguhkan pilihan-pilihan yang menentukan apa pilihan selanjutnya. Dan ini nyata dan ada wujudnya dalam 19 tahun hidup gw (tua amat yak). Kalo bisa diurutin mungkin sekarang gw bisa jadi atlit Taekwondo andaikan gw gak milih pindah SD, atau jadi atlit bola andaikan gw milih masuk sekolah bola dan gak masuk SMP, atau juga bisa jadi mungkin gw sekarang lagi ikut lomba debat wakilin negara andaikan gw niat belajar bahasa Inggris (ngayal dikit gpplah yee cuys! :p), atau yang lebih seru mungkin gw bisa jadi Paskibraka Jakarta Barat andaikan gak pindah SMA dan tetep ikut seleksi Paskibraka (aaaah masa-masa indah). Atau yang lebih parah, bisa ajh gw udah mati karena gagal nyalip mobil yang mau belok andai gw gak milih untuk nambah gas.

Dari semua contoh nyata yang terkesan bercampur sedikit khayalan sebelum tidur itu gw bisa narik kesimpulan bahwa hidup itu penuh pilihan, dan setiap pilihan menentukan apa yang akan kita jalani, hadapi, dan pilihan apa yang akan datang. Seperti pilihan gw untuk pindah SD yang tadinya di Cikarang pindah ke Tangerang yang menurut gw merupakan penyumbang perubahan terbesar dalam hidup yang lagi gw jalanin.

Udah banyak banget contoh yang gw liat dan alamin, soal gimana pilihan kita sekarang sangat penting untuk pilihan kita selanjutnya, soal apa yang terjadi kalo kita gak yakin sama apa yang udah kita pilih, kebanyakan sih pengalaman pribadi yah.. (hahaha curcolssssssss).

Ini bukannya lg ngegalau yee cuys, tapi mungkin lebih tepatnya sebuah hipotesis ditengah perjalanan mencari arti dari hidup itu sendiri. Seperti pilihan untuk menulis postingan ini atau untuk tidak menulis postingan ini atau juga pilihan lo untuk baca atau untuk gak ngebaca ini postingan. Jadi, hati-hati sama yang namanya "pilihan", karena "memilih" itu bukan hal yg mudah dan mengubah pilihan yang udah lo pilih itu gak mudah, so, belajar dari hal yang paling kecil aja dulu deh dan percaya sama apa yang udah lo pilih karena ungkapan "God allows u-turn" itu cuma ada di film, di kehidupan nyata?.. Hanya beberapa orang beruntung yang bisa mendapatkannya.

Okelah, selamat memilih!


Grazie-



Monday 20 August 2012

"Jakarta Sepi" tapi tak sepi..

Libur Lebaran, Jakarta sepi banget. Kaya New York di filmnya Will Smith, "I Am Legend". Yaa walaupun gak sepi-sepi banget, tapi lumayan lah, gak ada tumpukan mobil yang berlebihan di sekitaran lampu merah.

Ini sih bisa dibilang ikut-ikutan. Karena ajakan temen gw, jadi ikutan dweh salah satu event tahunannya Fotografer(dot)net. Rame banget, jalanan yang biasanya dipenuhin mobil sama motor yang paduan suara  klakson, sekarang isinya manusia pegang kamera.

Gw dateng rada telat, maklum cuy kesiangan baru mendarat indah di tempat tidur jam 12an sedangkan event mulai jam 6 pagi di M*D Sarinah. Jadi gw meluncur cepat tanpa sarapan, tapi mandi pastinya, naik motor berharap jalanan bersahabat. Cengkareng aman, Roxy aman, Harmoni aman, gilaaa Jakarta kaya daerah isolasi akibat penyakit menular, kaga ada manusianya!

+- 35 menit gw udah nyampe HI. Trus parkir motor, cusss deh jeprat-jepret. Bisa kali di-scroll cuys! :D



























Beberapa masih ada di memori, belum sempet gw edit. Ini ajh nge-editnya di iPhone. hehehe

Ane bukan pro jadi maklum ajh kalo atjak-atjakan ._.


okelah, enjoys!

Grazie-

Wednesday 15 August 2012

... art (?)



Gw gak tau ini namanya apaan, Psychedelic art kah? 



Jadi ini semua berawal ketika kebosanan menyerang, hanya iphone, gadget dengan beberapa elemen penghapus kebosanan yang bisa menyeimbangkan semua. 


Gw bingung mau ngapain lagi, liburan masih panjang, gak ada kerjaan, nonton film males buffer + males ke bioskop sendirian .____. nasib gw buruk amat yaks. Jadi gw ngeedit foto trus post di Instagram
(Inst. Gw : raidgel) trus gw inget dulu ada yang kasih tau aplikasi yang bisa nge-blend image, gw download. Daaaaaaaaaaaaaaaaan setelah dicoba-coba ternyata menghasilkan hal seperti ini, coba di-scroll cuys! :D




"Vision of Life"




"tree"


"Flower of light"






Ada beberapa yang udah gw post ke Inst. tapi ada jg yang belum.



Grazie-


Mati (?)


Mati..

Sering dengar kata “mati”?

Takut dengar kata “mati”?

Menghindar setiap ada kata “mati”?

Entah kenapa manusia alergi sama kata “mati” padahal tujuan dari semua yg hidup adalah mati. Pernah bingung kenapa org yg kita sayang menghadapi kata “mati”?

Itu namanya keseimbangan.

Hidup akan mencari keseimbangan, selalu!. Tapi keseimbangan tak selamanya menjadi hal yang mutlak terkadang ketidakseimbangan diperlukan agar keseimbangan tetap ada. Sedangkan “mati” sering dipakai keseimbangan utk menyeimbangkan sesuatu.
Kembali, mati di semua agama selalu mengajarkan bahwa akan ada kehidupan setelah kematian. Kaya agama Kristen dan Katholik, dimana sesorang yang telah mati dimasukan kedalam peti mati dengan busana yang rapih. yaa menurut beberapa sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya *yaelaahahaha * hal itu supaya rapih nanti pas berhadapan sama Tuhan.


Dan yang lebih kerennya lagi dulu gw pernah baca, entahlah artikel itu bilang, bahwa sebelum kita mati atau sesaat sblm kita mati otak akan mengirimkan printah keseluruh tubuh buat ngeluarin suatu enzim atau apalah yang bakal bikin tubuh ngerasa WOW! Lebih WOW dari orgasme katanya.

Ada banyak versi soal mati dan embel-embelnya, yang penting, jangan pernah lari dari kematian, dia kaya anjing *literally, bukan hinaan yaks* semakin kita lari makin dikejar mending diem ajh dan berusaha bersahabat sama “kematian” jadi nanti pas saatnya dia dateng semuanya lancar gak ribet :3


Jadi, mari mati bersama! Hahahalahh  .___.



Grazie-

Indonesia BUKAN endonesia



“Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.




Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.”



Indonesia, 67 tahun lalu. Ini adalah teks proklamasi, yang dibacakan Bung Karno ditemani Bung Hatta di Jalan Pegangsaan no. 56, Jakarta. Terlepas dari nasib sang kertas teks proklamasi yang ditemukan didalam tong sampah oleh B.M. Diah, hal penting tercantum di dalamnya, bahwa negara ini bernama “INDONESIA” yang di adaptasi dari bahasa Latin dan Yunani.



Dan negara ini 67 tahun yang lalu, masih lancar disebut “Indonesia”.


Indonesia, 67 tahun kemudian, saat era demokrasi dan kemajuan teknologi komunikasi menginvasi otak setiap penghuni negara ini, terjadi fenomena yang yaa.. bisa dibilang aneh. Bernasib tragis sama seperti nasib teks proklamasi, hal yang tekandung perihal nama negara ini pun bernasib sama. Entah dibuat-buat, atau mungkin memang sudah perilaku bawaan rakyat Indonesia yang kreatif dan inovatif, nama negara yang awalnya “Indonesia” mulai terdengar “Endonesia”, “Endonesiah”, atau yang lebih parah “Endonesah”. 


Tidak diperlukan pendengaran "telinga tajam" Wolverine atau juga penglihatan super seperti Wesley Gibson di film “Wanted” untuk menemukan hal ini. Mau buktinya? tonton siaran televisi Indonesia. Terkadang para pembawa berita dengan mantap salah menyebutkan nama negaranya sendiri. Atau bahkan para artis-artis sensasional khas bergelar MPKS (Minim Prestasi Kaya Sensasi) juga ikut menyumbangkan perubahan buruk dan mendasar dalam negara ini. Paling jelas terlihat dalam salah satu iklan kopi yang sering diputar di televisi pada jam-jam produktif, dengan bangga sang narator dan beberapa bintang iklan dengan jelas mengucapkan "bla..bla..bla.. Kopi, kopinya orang Endonesia". Negara ini namanya Indonesia, sejak kapan punya alias "Endonesia"? macam penyanyi rap baru naik daun. Dan masih berlimpah ruah contoh lainnya..


Hal itu bisa dibilang menjadi penyebab atau penambah buruk keadaan, mengingat dampaknya untuk masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi tayangan televisi melebihi konsumsi pangan yang diasupnya. Seperti yang dikatakan  Prof. George Gerbner seorang ahli komunikasi dalam teori kultivasi-nya, media sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang mengkonsumsinya, dan masyarakat Indonesia ini seperti sudah menjadikan acara di televisi kebutuhan primer mereka, bersanding sejajar dengan sandang, pangan dan papan. Jadi bisa dibayangkan dampaknya, massive. Sampai sekarang hal ini masih terjadi, jadi dampaknya massive kuadrat nampaknya.


“Gimana negaranya mau maju? Nyebut negara sendiri aja salah” :| 


Ungkapan menggelitik seperti itu dengan mudah muncul ketika kita secara sadar mengetahui kesalahan yang secara gamblang ditampilkan dalam media paling populer setelah internet di negara ini.


Oleh karena itu sekarang saatnya kita lakukan perubahan! Paling tidak kita sadar bahwa hal ini memang kecil dan sederhana, tapi kalo hal sesederhana dan sekecil ini aja gak bisa dilakukan dengan benar, gimana hal-hal lainnya yang lebih besar? Apalagi ini menyangkut nama bangsa sendiri, kehormatan negara ini urusannya. Dan harus kita ketahui bahwa negara kita yang tercinta, terindah, terkaya dan terkorup di Asia Tenggara ini bernama "Indonesia", lalu memperbaiki pengucapan "Indonesia" dengan benar-benar mengawali kata itu dengan huruf “i” bukan “e” apalagi “o”. Ini hal kecil, cuma masalah PENGUCAPAN. Apa susahnya menyadarkan dan mengingatkan otak kita untuk benar dalam menyebut nama negara sendiri, yaa gak?. Jika perubahan kecil ini berhasil maka bukan tidak mungkin perubahan lainnya akan ikut menyusul dengan keberhasilan. Jadi mulai sekarang baiknya kita sadarkan diri lakukan perubahan penting dan mendasar bahwa, negara ini Indonesia BUKAN endonesia!


"Langkah besar selalu diawali langkah-langkah kecil"






ps: Yang gw bayangin, mungkin kalau para pejuang yang gugur memperjuangkan nama "Indonesia" tau akan hal ini, pasti mereka merasa tidak dihargai perjuangannya oleh kita yang sekarang menghuni bumi pertiwi..


Grazie-

B.E.G.G.I.N.I.N.G

Greetings!

Ah.. Akhirnya gw bikin blog lagi, dulu gw punya satu blog tapi yaa entahlah bingung juga gw, mungkin hilang ditelan palung laut atau bisa mungkin hilang digigitan anjing liar yang lari-lari nyari rumah.

Sebelumnya gw posting tulisan-tulisan, foto-foto gw di-tumblr, tapi setelah berkonsultasi dan bermeditasi dengan segenap jiwa dan raga gw balik lagi deh nge-blog. Long Lost Son, hahaha. Jadi harap maklum kalo postingan gw harinya sama dan jamnya berdekatan, baru gw pindahin dari tumblr. hehehe :'|
Berhubung gw males yang ribet-ribet jadi yaa harap dimaklumi kalo tampilan blog gw bikin mata sakit.

"Yang penting isinya, bukan bungkusnya" hahaha :D

So, enjoys yaks!




Grazie-